Duapena.id, Pohuwato – Wacana pengusulan sejumlah nama sebagai calon direksi dan komisaris Bank SulutGo (BSG) Perwakilan Gorontalo mulai mencuat dan menjadi perbincangan hangat di kalangan publik.
Salah satu nama yang mencuri perhatian adalah mantan Kepala Cabang BSG Pohuwato berinisial RK. Ia disebut-sebut masuk dalam daftar calon yang diusulkan ke tingkat pusat untuk menduduki posisi strategis di jajaran komisaris atau direksi BSG.
Namun, nama RK tak lepas dari sorotan publik, salah satunya datang dari Ketua LSM JAMAN Gorontalo, Frenkymax. Menurutnya, RK diduga terlibat dalam penyimpangan penggunaan dana Corporate Social Responsibility (CSR) serta dugaan penyalahgunaan wewenang administrasi saat menjabat sebagai pimpinan cabang.
Seperti yang di ketahui bahwa mantan kepala cabang BSG pohuwato berinisial “RK” ini sempat menuai sorotan dari berbagai macam pihak, yakni di duga melakukan penyimpangan terhadap penggunaan CSR, serta diduga menyalahgunakan wewenang penyimpangan adminstrasi pada saat itu menjabat sebagai kepala cabang BSG pohuwato,” kata Frenkymax, Senin (13/5/2025).
Karena itu, Frenkymax mendesak para pemangku kebijakan untuk lebih selektif dalam menentukan calon direksi dan komisaris BSG. Ia menilai figur yang memiliki catatan buruk di mata publik sebaiknya tidak diberi ruang untuk kembali menjabat.
Kami meminta kepada para pemegang kendali serta penentu kebijakan dalam seleksi pemilihan Direksi dan Komisaris BSG, untuk mempertimbangkan secara administrasi calon yang cacat di mata publik, sebab pemilihan direksi dan BSG ini harus benar – benar di seleksi sesuai mekanisme yang berlaku,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia juga meminta Kepala Kejaksaan Negeri Pohuwato untuk membuka kembali data penyaluran dana CSR BSG Cabang Pohuwato dari tahun 2017 hingga 2023.
Frenkymax menilai perlu ada pendalaman terhadap penerima bantuan CSR yang saat itu disaksikan oleh pemerintah setempat, karena diduga terdapat sejumlah kejanggalan.
Lebih lanjut, ia juga meminta Kepala Kejaksaan Negeri Pohuwato untuk membuka kembali data penyaluran dana CSR BSG Cabang Pohuwato dari tahun 2017 hingga 2023.
Frenkymax menilai perlu ada pendalaman terhadap penerima bantuan CSR yang saat itu disaksikan oleh pemerintah setempat, karena diduga terdapat sejumlah kejanggalan.
“Kami meminta kepada kepala Kejaksaan Negeri Pohuwato untuk menelusuri penyaluran Dana CSR BSG cabang pohuwato dari 2017 sampai dengan tahun 2023,” kata Frenkymax.
“Kiranya di buka kembali Secara administrasi Penerima bantuan CSR yang di saksikan oleh Pemerintah saat itu. Untuk di lakukan pendalaman lagi, sebab ada kejanggalan yang sudah menjadi Konsumsi publik saat ini,” tegasnya.